Rabu, 04 November 2015

Titipan dari Hujan

Bulan Desember segera tiba
Akhirnya akan datang juga si hujan
Turun dari gumpalan awan
Setetes dua tetes
Ingin sekali aku menghirup aromanya
Bau air dan tanah yang menari bersama
Bahagia dalam suasana basah
Dan kesejukan
Serta dingin yang mengalir
Sebab kini sudah ribuan tetes yang turun
Menjadi deras
Sejenak di pikiranku terlintas
Di benakku ada payung warna kelabu
Ada kamu
Juga aku
Berjalan
Menimbulkan percikan air
Sambil tertawa riang
Di bawah payung kelabu

Aku (Tidak) Sendirian di Hutan Rimba

Biarkan aku tersesat
Biarlah enggan untuk pergi
Terjebak di antara hiruk pikuk burung
Diselimuti angin dingin
Lalu hadir sang mentari
Berani sekali melewati celah-celah dedaunan
Aku tersenyum padanya
Terimakasih telah menemani di kedinginan
Kemudian aku tinggal di hutan
Biarlah aku tersesat
Karena aku menyadari bahwa aku tak sendiri

Sepenggal Bagian Terburuk

Cinta memiliki bagian terburuk
Ketika kamu jatuh kedalamnya
Namun tidak ada yang menahan
Ketika hatimu rapuh
Namun tidak ada yang menjaganya agar tak hancur
Ketika tanganmu lepas dari tali kesadaran
Dan tak ada seorangpun yang menarikmu ke atas